Sunday 14 August 2016

Apakah Makna Bushido ?




    Pertama kali saya mendengar kata "Bushido" adalah saat menonton Serial Drama Jepang yang berjudul "Kaito Yamaneko" Di dalam drama tersebut, Bushido adalah sebuah buku yang dimiliki oleh Yamaneko (pemeran utama). Entah rasanya menjadi tertarik untuk mencari tau apa itu "Bushido". 


    Bushido (武士道) secara harfiah berarti "tata cara kesatria". Bushido berasal dari dua kata, yaitu "Bushi" dan "do". Bushi berarti Kesatria dan Do yang berarti jalan atau kode etik atau tata cara. Kata "Bushi juga dapat diartikan "seseorang yang mempunyai peringkat dalam belajar". Jadi secara umum, Bushido adalah kode etik atau tata cara dalam golongan Samurai mengenai prinsip-prinsip moral bagi Samurai untuk dilaksanakan dalam feodalisme Jepang. Para Samurai di Jepang yang mendapatkan pelajaran tentang prinsip-prinsip moral diharapkan dapat melaksanakannya dalam kehidupan mereka. Sumber yang lain dari Bushido disebut "Zen".


    Seorang Samurai haruslah sopan dan berpengetahuan. Untuk menjadi Samurai harus memiliki dasar terlebih dahulu, seperti mempelajari prinsip-prinsip moral, pengetahuan-pengetahuan, itu semua ada di dalam Bushido. Seseorang belum dapat disebut Samurai jika belum memaknai apa itu Bushido. 


    Meski dalam Bushido selalu menekankan prinsip "kemenangan terhadap pihak lawan", tidak harus itu selalu menang menggunakan kekuatan fisik.


    Dalam semangat dan ajaran Bushido, seorang Samurai diharapkan menjalani pelatihan spiritual guna menaklukkan dirinya sendiri, karena dengan menaklukkan diri sendirilah orang baru dapat menaklukkan orang lain. Kekuatan (力) itu timbul dari kemenangan dalam disiplin diri. Justru kekuatan yang diperoleh dengan cara inilah yang dapat menaklukkan sekaligus mengundang rasa hormat pihak-pihak lain, sebagai proses kemantapan spiritual. Perilaku yang halus dan penuh tatakrama dianggap merupakan aspek penting dalam mengungkapkan kekuatan spiritual.

   

Nilai lain yang didalami dalam dalam ajaran Bushido adalah tentang bagaimana bersikap total, total dalam mengerjakan sesuatu, total dalam mengabdi, dalam kesetiaan, dalam segala hal menjalani kehidupan kita. Merasakan kehidupan dalam tiap nafas berarti kita benar-benar hidup yang sebenar-benarnya. 

Banyak dari kita yang hidup di dunia ini dengan setengah-setengah dan menyia-nyiakan hidup dengan bermalas-malasan. Bushido mengajarkan diri kita untuk merasakan setiap nafas yang kita hirup. Setiap detik hidup ini harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Segala bidang yang kita tekuni harus dijalani dengan segenap jiwa raga. Jika kita adalah seorang Penyanyi, maka kita harus melaksanakan semua hal yang wajib dilakukan oleh seorang penyanyi, seperti belajar menghafal lagu, mengenal nada dan irama dan tampil di hadapan orang banyak. Kita wajib menenggelamkan diri kita dalam proses menjadi seorang Penyanyi. Dimana kita benar-benar mendedikasikan hidup untuk belajar serta menjadi seorang Penyanyi seutuhnya. Begitu pun dengan profesi-profesi lainnya.

Nilai-nilai Bushido :



Bushido sendiri sudah ada sejak zaman Shogun Tokugawa. Pada masa kini, Bushido masih sering dipraktekkan. Walaupun tidak utuh dalam pelaksanaannya, saat ini pelaksanaan Bushido hampir mempunyai kesamaan dengan Bushido yang dipraktekkan sekitar 800 tahun yang lalu.



Berikut nilai-nilai atau kebajikan-kebajikan yang terdapat di dalam Bushido :


a)      Kesungguhan ( gi), Bersungguh-sungguh yang dimaksudkan sudah dijelaskan sebelumnya. Jika kita ingin sukses dalam hidup sebagai contoh dalam karir, tekuni lah dan tenggelamkan diri anda pada bidang yang anda bisa.
 

b)      Keberanian ( yu), Keberanian tidak hanya diartikan secara fisik tetapi juga melakukan suatu keberanian secara benar, dilakukan pada saat yang tepat. Siapa pun tidak hanya Samurai dapat berada ditengah-tengah pertempuran dan mungkin dapat terbunuh.


c)      Kebajikan ( jin), Samurai di ajarkan agar memiliki “Bushi no Nasaki” yang jika diartikan adalah “kelembutan seorang ksatria”. Meskipun ajaran belas kasihan dianggap sebagai karakteristik yang feminim, para Samurai masih menganut ajaran tersebut. Seorang pangeran dari Shirakawa menjelaskan bahwa Kebajikan yang baik adalah “Meskipun mereka mungkin akan melukai perasaan anda, terdapat tiga hal yang hanya kamu lakukan untuk memaafkan, hembusan angin yang akan memantulkan belas kasih anda, amarah anda yang dapat anda kendalikan atau sembunyikan, dan seseorang yang berusaha berselisih dengan anda.”


d)      Menghormati ( rei), Seorang Samurai tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun mereka senantiasa menggunakan kode etik mereka dengan sempurna sepanjang waktu. Sikap santun dan hormat tidak hanya ditujukan kepada pimpinan atau orang tua, namun juga terhadap tamu atau siapapun yang ditemui. Sikap hormat juga meliputi cara duduk, berbicara dan bahkan menyimpan senjata.


e)      Kejujuran ( makoto), Seorang Samurai harus berani menggunakan penilaian secara benar pada penyebab kemuliaan. Biasanya mereka disebut dengan nama “Gishi” atau seseorang yang jujur dimana telah menguasai seni pelaksanaan kejujuran. Mereka yang telah menguasai moral kejujuran juga memiliki keberanian.


f)       Kehormatan (名誉 meiyo), Bagi Samurai, cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan Bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas dalam setiap menjalankan tugasnya karena hal tersebut melanggar moralitas. Karena mereka memiliki harga diri yang tinggi mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna. 


g)      Kesetiaan ( chūgi), Kesetiaan seorang Samurai ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang Samurai tidak saja saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang, Bahkan dalam keadaaan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, pimpinan mengalami banyak beban permasalahan, seorang Samurai tetap setia pada pimpinannya dan tidak meninggalkannya.



Selain nilai-nilai diatas masih banyak nilai-nilai kebajikan yang terkait dalam Bushido seperti Kesalehan ( ko), Kebijaksanaan ( chi), dan Merawat orang tua ( tei). Dan salah satu kebajikan lain yang wajib dimiliki dan dilakukan adalah Kontrol diri. Samurai tidak pernah memperlihatkan ekspresi apapun mengenai perasaannya, dan tidak memasukkan perasaannya pada orang lain. Seorang samurai yang diajarkan sejak usia awal untuk belajar mengatur diri sendiri secara maksimal.

Bagi kita yang suka budaya Jepang, terutama Samurai ada baiknya untuk mengetahui tentang Bushido. Kita bisa meniru dan mempraktekkan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Baik budaya Jepang maupun budaya lainnya selama ada nilai-nilai positif.
 

Oleh : Hanhan Muhammad R.N.C

No comments:

Post a Comment